Newest Post

Still For You, Andrew (Enam)

| Senin, 13 April 2015
Baca selengkapnya »


 “Mungkin, memang sudah seharusnya sekarang mereka tahu, En.” Maurin mengangkat salah satu sudut bibirnya sembari menatap sinis Anggun. Wanita yang ia sudah yakin usianya jauh di bawahnya. Menurut informasi yang diberikan Edward sekembalinya ia ke Indonesia, wanita cantik bermata bulat di depannya itu mengandung anak pertamanya di usia yang masih sangat muda. 16 tahun. Dan itu pun terjadi karena ternyata Andrew tidak memakai pengaman saat menidurinya.
Ck! Dasar Andrew ceroboh.

Still For You, Andrew (Enam)

Posted by : Unknown
Date :Senin, 13 April 2015
With 1 komentar:

Still For You, Andrew (Lima)

|
Baca selengkapnya »


“Papa di mana?” Tanya Anggun. Ia sedikit cemas karena hari ini Andrew pulang telat tidak memberi kabar. Hari hampir mencapai tengah malam, tapi sang suami yang pulang dari jam delapan tadi belum juga sampai di rumah. Alhasil, hal itu membuat Anggun panik tidak karuan. Karena itu sekarang ia mondar-mandir di ruang tamu rumahnya sambil menempelkan ponsel ke telinga kirinya.
“A-aku mendadak ada meeting dengan client.” Andrew menjawab sedikit gugup. Suaranya begitu pelan seolah tidak ingin orang lain ada yang mendengar percakapan mereka ditelpon. Seseorang yang sedang duduk manis di samping kanan Andrew hanya melempar senyum bak malaikat penebar bahagia. “Kau tidur duluan saja.”
“Ta-tap-,”

Still For You, Andrew (Lima)

Posted by : Unknown
Date :
With 1 komentar:

Still For You, Andrew (Empat)

|
Baca selengkapnya »


Anggun dan Marlon mengunjungi sebuah mall, Andre tidak diajak karena sedang menjaga Marsya yang sedang sakit. Anak sulungnya itu memang sangat bisa diandalkan jika berhubungan dengan si bungsu, tapi amat Anggun ragukan jika sudah berduaan bersama Marlon.
Anggun mengajak Marlon ke toko mainan, ia ingin membelikan mainan untuk anak-anaknya. Tersenyum melihat gelagat Marlon yang begitu manis dan penurut. Marlon memang sedikit berbeda dengan Andre saat masih balita, Andre dulu tidak pernah mau diam dan keras kepala.

Still For You, Andrew (Empat)

Posted by : Unknown
Date :
With 2komentar

Still For You, Andrew (Tiga)

|
Baca selengkapnya »


3 Tahun kemudian...
Anggun sedang merapikan make-up tipisnya di depan cermin. Ia sedikit mencondongkan tubuhnya menatap polesan lipstick di bibirnya yang sudah rapi. Berdiri tegak lalu memperhatikan gaun biru berlengan pendek yang dikenakannya, setelah merasa cukup berkelas, ia mengambil tas berwarna senada dengan pakaiannya yang tergeletak di atas kasur. Segera ia tenteng dan di bawanya keluar kamar.
“Mama! Mama! Cakit! HUAAAA!!!” jerit seorang balita histeris, ia berlari ke arah ibunya yang baru menuruni tangga dan menatapnya bingung, digendongnya balita lelaki bertumbuh gempal itu sambil berusaha menenangkannya.

Still For You, Andrew (Tiga)

Posted by : Unknown
Date :
With 2komentar

Still For You, Andrew (Dua)

|
Baca selengkapnya »


Anggun dan Andrew sudah resmi menikah secara hukum, untuk tiga hari ke depan Andrew ingin tetap di kampung untuk melepas penat. Jauh dari suasana hiruk-pikuk ibukota tampaknya membuat taipan muda itu sedikit rileks. Walaupun ia memang masih mau menerima telpon jika ada yang kurang dimengerti orang-orang kepercayaannya di kantor.

Still For You, Andrew (Dua)

Posted by : Unknown
Date :
With 1 komentar:

Still For You, Andrew (Satu)

|
Baca selengkapnya »


“Andre, jangan lari-lari terus, Nak! Mama capek.” Anggun tampak kepayahan mengejar si sulung yang hyper aktif itu. Berlari ke sana-kemari sambil mengomentari apa pun hal yang dianggapnya menarik. Ada juga hal yang tidak menarik yang ia komentari. Bahkan hal jelek pun tidak luput dari cibirannya. Seperti tentang pria separuh baya yang sejak tadi duduk di depan Anggun.

Still For You, Andrew (Satu)

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar

Still For You, Andrew (Prologue)

|
Baca selengkapnya »


“Jangan pacalan mulu ih!” tegur seorang anak kecil saat melihat kedua orangtuanya sejak tadi sibuk berpelukan. Tidak memerhatikan wajah anaknya yang badmood karena merasa tidak dipedulikan. Bocah laki-laki bertubuh gempal dan usianya baru menginjak tiga tahun itu menatap kedua orangtuanya sebal. Kedua mata sayunya yang begitu mirip dengan sang papa menatap ibunya tajam.

Still For You, Andrew (Prologue)

Posted by : Unknown
Date :
With 3komentar
Next Prev
▲Top▲